Polisi di Sumatera Utara diminta untuk memanggil dan memeriksa kepala cabang Dinas Pendidikan di berbagai wilayah, termasuk Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Kabanjahe, Kisaran, Medan Selatan, dan Siantar. Ini terkait dengan proyek pengadaan aplikasi perpustakaan digital dan media pembelajaran yang tidak dapat digunakan di tahun anggaran 2023.
A.Abdi, Sekretaris dari Gerakan Penyalur Aspirasi Masyarakat (Gepama), menyatakan permintaan ini atas nama Direktur Eksekutif. Hal ini dikarenakan adanya laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumut tentang keuangan Pemerintah Provinsi Sumut pada Tahun Anggaran 2023.
Seperti yang disampaikan oleh Abdi, para UPT Kacabdis harus ditanyai dan diperiksa mengenai kejadian tersebut. Apakah ada pengaruh atau arahan dari pihak tertentu saat pembelian aplikasi? Selain itu, Polda Sumut juga diminta untuk memanggil dan memeriksa PT LED selaku penyedia barang. Ini penting dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang situasi ini.
Jika ada tindak pidana korupsi yang terjadi dalam masalah tersebut, Polda Sumut harus segera menetapkan tersangka. Kami yakin bahwa Polda Sumut akan menjalankan tugasnya dengan integritas dan transparansi, dan selalu menghargai hak publik untuk mendapatkan informasi.
Menurut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) Perwakilan Provinsi Sumut tentang laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumut Tahun Anggaran 2024, ditemukan hal-hal sebagai berikut.
Pengadaan Aplikasi Perpustakaan Digital dan Media Pembelajaran untuk 94 SMA dan SMK senilai Rp1.667.415.909,09 disimpulkan tidak sesuai ketentuan dan tidak dapat dimanfaatkan setelah dilakukan penilaian yang komprehensif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah adalah efektif dan sesuai dengan tujuan utama dari proyek tersebut.
Pada tahun ajaran 2023, terdapat pengeluaran untuk perpustakaan digital dan media pembelajaran digital di 94 sekolah (SMA dan SMK) yang didanai oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp2.909.500.000,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan anggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja aplikasi tersebut, telah diketahui bahwa 94 SMA/SMK di wilayah Pemprov Sumut telah menggunakan aplikasi sistem informasi pengadaan sekolah (SPPLah) untuk melaksanakan belanja pengadaan perpustakaan digital dan media pembelajaran digital pada TA 2023.
Dalam hasil pengamatan fisik dan wawancara dengan kepala sekolah serta penyedia barang, ditemukan bahwa 94 sekolah menggunakan dana BOS untuk pembelian aplikasi perpustakaan digital dan media pembelajaran digital melalui aplikasi SIPLah dari PT LED. Total pengeluaran yang diperlukan adalah Rp2.909.500.000,00 termasuk pajak sebesar Rp304.175.019,00.
Pembayaran untuk beban biaya perpustakaan digital dan media pembelajaran digital akan dilakukan pada bulan Desember tahun 2023. Ini dilakukan sebelum RKAS perubahan yang mencakup anggaran untuk beban ini disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan.
Sebanyak 94 sekolah di lima wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cabang Dinas (Cabdis) pendidikan, yaitu Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Kabanjahe, Kisaran, Medan Selatan, dan Siantar telah mengadopsi program perpustakaan digital dan media pembelajaran digital. Menurut kepala sekolah yang hadir pada pertemuan/sosialisasi PT LED di setiap UPT Cabdis, mereka mengetahui tentang manfaat dari aplikasi ini melalui penawaran dari perusahaan tersebut.
Saat memperkenalkan aplikasi perpustakaan digital dan media pembelajaran kepada sekolah, penyedia menyoroti fitur-fitur utama yang bermanfaat bagi lingkungan pendidikan. Aplikasi ini dapat memberikan akses ke berbagai materi belajar dan berbagai sumber daya untuk siswa. Ditawarkan dalam paket produk dengan harga yang berbeda, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran sekolah.
Aplikasi kami menawarkan berbagai pilihan paket yang berbeda, sesuai dengan jumlah konten yang tersedia di perpustakaan digital. Paket ini mencakup buku digital, audio buku, dan video buku. Meskipun jumlah konten merupakan faktor penting dalam menentukan nilai paket aplikasi, keputusan untuk memilih paket belanja lebih didasarkan pada alokasi dana BOS per sekolah dan jumlah siswa yang mempengaruhinya.
Selain itu, penyedia aplikasi juga tidak menyediakan informasi tentang judul, penerbit, dan tahun penerbitan buku dalam setiap paket yang ditawarkan. Hal ini mempersulit sekolah untuk memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Meskipun sekolah-sekolah telah membayar penuh nilai paket aplikasi perpustakaan digital dan media pembelajaran digital, aplikasi tersebut tidak dapat diakses dan dimanfaatkan hingga 31 Desember 2023. Namun, saat dilakukan pengamatan fisik dan penanyaan pada kepala sekolah pada bulan Februari tahun 2024, ditemukan bahwa aplikasi tersebut sudah bisa diakses meskipun belum digunakan secara aktif oleh sekolah-sekolah. Beberapa sekolah mengalami masalah karena mereka baru menerima perangkat lunak beserta username dan password pada tanggal 2, 8, dan 16 Februari tahun 2024 untuk daerah Cabdis Kabanjahe dan tanggal 16 Februari tahun 2024 untuk daerah Cabdis Asahan.
Masih ada sekolah yang belum mendapatkan pelatihan dalam menggunakan aplikasi dari penyedia. Namun, untuk memanfaatkan aplikasi tersebut, diperlukan pendaftaran data pengguna baik bagi tenaga pendidik maupun siswa agar mereka dapat memiliki akses ke aplikasi. Sayangnya, proses pendaftaran masih tertunda hingga dilakukan pemeriksaan fisik.
Di era digital ini, aplikasi perpustakaan dan media pembelajaran digital semakin populer. Namun, tidak semua daerah memiliki infrastruktur yang memadai seperti gawai elektronik dan koneksi internet yang dapat diandalkan. Hal ini dapat menyulitkan penggunaan fitur-fitur dalam aplikasi tersebut, seperti pembuatan materi pengajaran dan input data oleh tenaga pendidik. Ini menambah beban kerja mereka di luar tugas rutin yang sudah mereka lakukan. Fitur-fitur dalam aplikasi media pembelajaran termasuk absensi, mata pelajaran, nilai, pelanggaran, e-learning, bank soal, forum diskusi, Computer Based Test (CBT), e-voting, berita, dan e-rapport.
Setelah mengamati aplikasi dengan seksama, kami menemukan bahwa fitur e-learning hanya menyediakan ruang digital bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran sesuai kurikulum K13 yang berlaku. Namun, agar siswa dapat memanfaatkan materi tersebut, tenaga pendidik harus menyiapkan dan mengunggah semua materi ke dalam aplikasi.
Dalam belajar, penting bagi siswa untuk memiliki latihan soal yang dapat membantu mereka memperkuat pemahaman tentang pelajaran. Sayangnya, aplikasi ini tidak menyediakan bank soal atau CBT. Jadi, tenaga pengajar harus menyiapkan sendiri dan mengunggahnya ke aplikasi. Untuk akhir semester, fitur e-raport memberikan informasi nilai hasil ujian. Namun, sudah banyak sekolah yang menggunakan aplikasi lain yang menawarkan fitur serupa untuk membuat laporan nilai.
Menurut penyedia, ada total 194 konten buku dan 23 buku audio dan video tersedia di perpustakaan digital untuk kategori SMA dan SMK. Meskipun jumlah ini masih kurang dari nilai paket terendah sebesar Rp10.000.000,00, tetapi kita masih bisa menikmati banyak buku yang berkualitas melalui platform ini.
Setelah melakukan investigasi pada 22 sekolah yang dapat mengakses aplikasi perpustakaan digital, kami menemukan bahwa jumlah buku yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya berdasarkan nilai paket yang dibayarkan kepada penyedia. Namun, kami juga menemukan bahwa 72 sekolah tidak dapat mengakses jumlah konten perpustakaan digital di akun mereka karena akses ke aplikasi tersebut belum dimiliki oleh tenaga pendidik dan siswa. Kami siap membantu meningkatkan sistem perpustakaan digital untuk semua sekolah agar siswa dan guru dapat memanfaatkan sumber daya ini secara optimal.
Selain masalah jumlah buku yang tidak sesuai, masih ada buku-buku yang tersedia di aplikasi namun tidak relevan untuk kebutuhan sekolah. Ini bisa terjadi karena buku-buku tersebut mengacu pada kurikulum yang sudah usang atau materinya tidak diajarkan di sekolah tertentu. Bahkan, ada kasus di mana konten buku tidak sesuai dengan materi pelajaran di kategori tertentu. Sebagai contoh, dalam kategori buku kelas XII IPS, tersedia buku fisika kelas XII dan buku matematika yang jelas tidak relevan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ada perbedaan signifikan antara fitur dan konten yang tersedia di aplikasi perpustakaan digital dan media pembelajaran digital untuk sekolah. Fitur dan konten ini memerlukan biaya berbeda-beda tergantung paket yang dibeli oleh sekolah, dengan kisaran harga antara Rp10.000.000,00 hingga Rp49.500.000,00. Oleh karena itu, transaksi pembelian senilai Rp10.00.000,00 dapat dipertanggungjawabkan sebagai nilai wajar yang diterima dalam transaksi ini.
Saat ini tidak ada perjanjian yang menjamin bahwa sekolah akan terus memiliki akses ke aplikasi dan fitur-fitur yang dibayar tanpa biaya tambahan di masa depan. Juga tidak ada fasilitas untuk sekolah untuk melakukan pembaruan secara mandiri terhadap konten perpustakaan digital yang tersedia di aplikasi. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kami agar sesuai dengan kebutuhan sekolah dan siswa.
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh sekolah adalah ketidakpastian terkait biaya untuk memperbarui atau menambah konten buku, audio, dan video digital dari penyedia layanan di masa depan.
Seperti halnya dunia digital, tidak ada jaminan bahwa konten perpustakaan yang tersedia saat ini akan tetap ada di masa mendatang. Tetapi dengan aplikasi kami, Anda dapat menikmati akses ke berbagai macam konten digital yang selalu diperbarui dan berkualitas tinggi.
Menurut Direktur Utama PT LED, perusahaan ini didirikan pada tahun 2020. Perusahaan bekerja sama dengan CV GM, sebuah penerbit buku, untuk menyediakan konten perpustakaan digital. Berdasarkan perjanjian kerjasama, PT LED hanya menyediakan aplikasi e-reader dan layanan penyimpanan untuk koleksi perpustakaan digital, serta memberikan akses kepada pengguna (seperti sekolah) untuk membaca melalui proses sewa atau pembelian.
Sekolah-sekolah biasanya hanya bisa menggunakan buku yang telah dibeli atau disewa. Namun, status buku digital dalam aplikasi tidak selalu diatur apakah mereka dibeli atau disewa. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa akses ke buku digital hanya memungkinkan lewat peminjaman oleh pengguna.
Dalam perjanjian antara PT LED dan CV GM, terdapat ketentuan yang menyatakan bahwa jika dalam lima tahun tidak ada penambahan pembelian/penyewaan buku dari pembeli/penyewa, maka aplikasi akan dinonaktifkan. PT LED tidak bertanggung jawab atas legalitas penggunaan hak cipta untuk karya tulis, cetak, dan rekaman yang dijual/disewakan kepada sekolah melalui aplikasi perpustakaan digital dan media pembelajaran digital.
Menurut perjanjian dengan CV GM, segala pelanggaran hak cipta adalah tanggung jawab mereka. Setelah memeriksa konten buku digital di aplikasi perpustakaan digital dan media pembelajaran digital, kami menemukan bahwa ada buku-buku teks utama K13 yang dijadikan hak paten oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
+ There are no comments
Add yours